01 Juni 2009
Lunturnya Budaya Salam di Kalangan Pelajar Madrasah
Label:
Artikel
''Sebarkanlah salam, hubungkanlah tali silaturahim, berilah makan dan dirikanlah shalat malam di saat manusia tertidur lelap. Niscaya kalian akan masuk surga dengan damai.'' (HR Al-Tirmidzi).Nabi SAW sangat menganjurkan umatnya saling menebar salam, mengucapkan salam kepada sesama Muslim, baik yang belum dikenal maupun yang sudah dikenal. Beliau juga mengatakan dalam hadistnya bahwa salah satu syarat agar dapat saling cinta-mencintai adalah dengan menebarkan salam, afsyu al-salam bainakum, demikian ungkap beliau. Dengan kata lain, Nabi SAW memerintahkan umatnya membangun dan menciptakan ''budaya salam'' dalam kehidupan sehari-hari.Kita dapat merasakan dan membuktikan betapa ucapan, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu memiliki daya magnet yang luar biasa. Tak heran, jika Nabi SAW sangat menganjurkan umatnya selalu mengucapkan salam secara sempurna, karena hal demikian akan mendapat pahala tiga puluh. Bahkan, secara etika dalam mengucapkan salam Nabi SAW memberikan bimbingan yang sangat konkret.Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ''Hendaklah orang yang lebih kecil memberi salam kepada yang lebih besar darinya, orang yang berkendaraan memberi salam kepada yang berjalan kaki, dan kelompok yang sedikit memberi salam kepada kelompok yang banyak.'' (Muttafaq 'Alaih).Semestinya kita selalu bersemangat dalam melakukan kebaikan dan menghidupkan serta menyuburkan sunnah Rasulullah SAW. Menebar salam antarumat muslim adalah salah satu sunnah yang sangat dianjurkan Nabi SAW.Disisi lain, kita sering menjumpai para pelajar madrasah yang jarang sekali mengucapkan salam ketika hendak bertemu dengan orang lain ataupun ketika hendak masuk ke dalam kelas. Inilah yag menyebabkan ucapan salam di kalangan pelajar madrasah mulai luntur seiring perkembangan zaman. Padahal, madrasah adalah lembaga pendidikan yang lebih mendalami tentang kaidah-kaidah islam, seperti ilmu Fiqih, Qur’an Hadits, Bahasa Arab, Aqidah Akhlaq, dan lain sebagainya. Hal inilah yang melatar belakangi kami untuk mengungkap tentang mulai lunturnya budaya salam di kalangan pelajar madrasah.Dari pengamatan langsung di lapangan, saya memperoleh data terhadap siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Tambakberas Jombang bahwa budaya salam di kalangan madrasah sudah mulai luntur. Ini dapat dibuktikan dari sebagian besar siswa-siswi mengatakan bahwa mereka mengucapkan salam hanya kadang-kadang saja. Inilah yang menyebabkan budaya salam mulai luntur saat siswa-siswi jarang sekali mengucapkan salam. Karena ucapan salam hanya diucapkan ketika masuk ke dalam kelas untuk menghormati guru saja, selebihnya tidak.Penyebab lunturnya budaya salam di kalangan pelajar madrasah yakni budaya salam hanya dilakukan ketika bertemu dengan orang yang dihormati saja, seperti kepala madrasah, guru, dan lain-lain. Selain itu, siswa berpendapat bahwa lunturnya budaya salam dikarenakan pada waktu seminar islami yang diadakan oleh madrasah, para penyaji jarang sekali menyampaikan tentang pentingnya budaya salam. Ini sebabnya siswa-siswi jarang sekali mengetahui makna yang terkandung dan arti penting dalam ucapan salam. Sehingga pengucapan salam di kalangan pelajar madrasah kian jarang terdengar.Upaya yang dilakukan oleh guru madrasah yakni mengawali pertemuan dalam mengajar dengan mengucapkan salam terlebih dahulu. Kegiatan ini sudah sering dilakukan oleh guru madrasah. Selain itu, upaya untuk membudayakan salam yang bersumber dari beberapa hadist-hadist rasulullah, diantaranya:a) Jika dua orang bertemu di jalan maka disunnahkan agar yang berkendaraan mengucapkan salam kepada yang berjalan kaki,b) Selain itu, hendaknya seorang muslim menjadikan penghormatannya terhadap muslim yang lain adalah ucapan salam; bukan selamat pagi, dan lain sebagainya,c) Jika seorang muslim memasuki rumahnya, disunnahkan untuk mengucapkan salam. Karena keberkahan turun dengan ucapan salam,d) Sebaiknya ucapan salam itu dengan suara yang terdengar, tidak mengganggu si penerima dan membangunkan orang yang sedang tidur,e) Disunnahkan mengulangi salam bagi seorang pria jika berpisah dengan kawannya walau dalam waktu yang tidak lama,f) Termasuk hal yang populer di kalangan umat belakangan ini adalah ungkapan salam dengan isarat kepala atau lambaian tangan,g) Orang yang berdiri ingin meninggalkan suatu majlis disunnahkan baginya mengucapkan salam,h) Kemudian disunnahkan berjabat tangan ketika mengucapkan salam,i) Usahakan untuk berwajah cerah dan tersenyum saat mengucapkan salamKemudian saran-saran dari peneliti yaitu Bagi pelajar madrasah, agar sering-seringnya mengucapkan salam ketika hendak bertemu dengan orang lain maupun ketika masuk ke dalam kelas. Karena kita sebagai umat Islam diwajibkan mengucapkan salam dalam sehari semalam minimal 10 kali, yang merupakan penutup dalam sholat kita. Itu berarti pula, bahwa salam merupakan komponannya tiang agama. Fungsi lain dari ucapan salam adalah kewajiban kita sebagai hamba Allah kepada sesama muslim. Bagi guru madrasah, agar tak henti-hentinya memberikan arahan kepada siswa-siswi tentang pentingnya budaya salam untuk diterapkan setiap hari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Saya adalah siswa MAN 3 Kediri. Karya ini yang berjudul "Lunturnya Budaya Salam di Kalangan Pelajar Madrasah" adalah karya ilmiah saya. Jadi tolong punya sopan santun dalam mengutip katya milik orang lain. Jangan asal, maaf, comot aja. Minimal ditulis siapa pengarangnya.