03 Juni 2009
Ekspektasi Remaja Terhadap Teknologi
Label:
Artikel
Anak muda jaman sekarang memang beda dengan generasi tahun 70-an dulu, begitu kata kakek-nenek atau orang tua kita. Banyak hal yang membuat jarak antara generasi dulu dengan generasi sekarang, diantaranya adalah soal persepsi tentang inovasi teknologi.
Di abad milenium ini, rata-rata kaum muda sudah bisa menikmati berbagai teknologi mutakhir, yang terkadang melahirkan gaya hidup serba instan. Dan tahukah Anda, ternyata ekspektasi mereka makin lama justru semakin menggila. Entah karena kebutuhan hidup yang membuat mereka berpikir demikian, ataukah karena dorongan industrialisasi dan globalisasi yang kian gencar dari hari ke hari.
Menurut sebuah penelitian terhadap 500 orang remaja dan 1030 orang dewasa yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) bekerjasama dengan Lemelson, ternyata ekspektasi teknologi di masa depan antara kaum remaja dan orang dewasa sangat jauh berbeda.
Contohnya di bidang otomotif, sebanyak 33% remaja yang dijadikan sampel memprediksikan bahwa di tahun 2015 nanti mobil dengan tenaga BBM sudah tak banyak lagi digunakan, sementara hanya 16% orang dewasa yang berpikiran seperti itu.
Sebanyak 22% remaja juga memprediksikan kalau 10 tahun lagi, komputer pribadi (PC) sudah menjadi barang usang dan ketinggalan jaman. Anggapan itu hanya disetujui oleh 10% orang dewasa saja.
Namun, bukan berarti orang dewasa tidak punya ekspektasi apa-apa berkaitan dengan kemajuan teknologi di masa depan. Buktinya, sebanyak 45% orang dewasa memprediksi bahwa di tahun 2015 nanti saluran telepon sudah tak lagi memerlukan kabel, sementara hanya 17% remaja yang berpikir begitu.
Uniknya, para remaja juga beranggapan bahwa inovasi baru di tahun 2015 nanti mampu membantu dunia dalam mengatasi permasalahan seperti air bersih (91%), kelaparan (89%), penyakit (88%) dan juga polusi (84%). Meskipun sebanyak 77% orang dewasa mengakui teknologi akan berperan penting pada saat itu, namun mereka tidak yakin inovasi di masa depan mampu mengatasi masalah kelaparan di seluruh dunia.
Merton Flemings, ilmuwan yang memimpin proyek penelitian itu mengaku sangat terkejut dengan hasil analisis survei yang mereka lakukan. Dia tak pernah mengira kalau para remaja sangat yakin bahwa pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah jalan keluar untuk mengatasi berbagai masalah menyangkut hajat hidup manusia di masa depan nanti.
“Para remajalah yang akan melakukan semua inovasi teknologi itu,” kata Flemings penuh harap. Namun, ia juga meragukan apakah remaja-remaja saat ini sudah sadar betul akan pentingnya makna inovasi. Sebab menurut penelitian tersebut, juga diketahui bahwa menjadi ilmuwan ternyata bukan pilihan karir yang diminati para remaja.
Hanya sebanyak 14% remaja yang bercita-cita ingin menjadi ilmuwan, dan hanya 9% saja yang mengaku selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Mayoritas remaja ternyata sangat menginginkan untuk menjadi seniman atau dokter. Paling tidak, dari segi materi atau popularitas, profesi itu masih menjanjikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Ekspektasi Remaja Terhadap Teknologi”
Posting Komentar